Tiara Alincia Fitri menceritakan jika dirinya berasal dari lulusan Akademi Perkeretaapian Indonesia di Madiun dan bercerita bahwa dirinya awalnya tidak memiliki cita-cita untuk menjadi masinis dan sebelumnya dia memasuki industri perkeretaapian sebagai passanger service.
“Awalnya saya jadi passenger service. Seperti yang melayani penumpang. Terus saya dipercaya jadi masinis. Sebelumnya saya tidak mendaftar sama sekali,” ucap Tiara.
Namun karena dorongan dari orang sekelilingnya, Tiara pun membulatkan tekadnya untuk menjadi masinis perempuan pertama di Indonesia.
“Alhamdulillah jadi masinis (MRT) wanita pertama yang ada di Indonesia. Karena sebelumnya yang di KRL belum ada masinis wanitanya. Dan ini juga menjadi kesempatan emas buat kita bisa turut mengubah Jakarta dengan Kereta MRT Jakarta ini,” ungkap Tiara.
“Dan yang kedua itu kita mesti hati-hati juga karena harus ada zero accicident. Nggak boleh ada kesalahan sama sekali,” ucap Tiara.
Sebagai seorang masinis, Tiara mengaku jika dirinya harus bisa mengkontrol emosi nya.
“Kita harus bener-bener mengkontrol juga apalagi kita sebagai wanita harus kontrol emosi, kontrol supaya engga panik dan kita juga harus bener ditambah,” ujar Tiara
Ia pun berharap beroprasinya MRT mampu mengurangi macet yang terjadi di Jakarta.
“Pertama penumpang mau ikut serta juga, supaya engga macet-macet lagi dijalan, karna capek juga dijalan, dan juga kita bersama-sama bareng-bareng biar zero aciden,” ujar Tiara.