Home Informasi Ragam Tradisi Nenek Moyang Bungkus Makanan Yang Ramah Lingkungan

Ragam Tradisi Nenek Moyang Bungkus Makanan Yang Ramah Lingkungan

0

Budaya kemasan atau pembungkus sebenarnya sudah ada sejak manusia mengenal sistem penyimpanan bahan makanan. Dalam perkembangannya, kini makin banyak inovasi dalam bentuk maupun bahan pengemas produk yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.?

Sayangnya, kemasan yang sering dan banyak digunakan saat ini tak semuanya ramah lingkungan, seperti kemasan dari bahan plastik atau styrofoam yang dianggap simpel tapi ternyata mendatangkan berbagai masalah lingkungan.?

Dahulu orang Indonesia lebih mengenal daun pisang untuk bahan membungkus karena ini adalah salah satu jenis daun yang paling sering digunakan sebagai pembungkus makanan. Tak hanya sekedar pembungkus, ternyata makanan yang dibungkus dengan daun pisang bisa bertambah nilai kesehatannya.

Lantaran daun pisang mengandung polifenol yang dapat berfungsi sebagai antioksidan alami untuk melawan radikal bebas dan mencegah berbagai macam penyakit. Walau tidak dikonsumsi atau diolah dengan makanan, kandungan polifenol di dalam daun pisang sebagai pembungkus tetap bisa diserap oleh makanan dan kandungan ini tetap bisa diterima tubuh.?

Membungkus dengan daun pisang juga bersifat ramah lingkungan karena daun pisang merupakan bahan organik yang mudah terurai. Tak hanya itu, para penikmat kuliner tradisional Indonesia percaya bahwa membungkus makanan menggunakan daun pisang membuat rasa makanan menjadi lebih nikmat.?

Gorengan yang disajikan diatas daun mangkok/ resepkoki.id

Namun tak semua daun pisang bisa digunakan sebagai pembungkus makanan. Hanya ada 3 jenis daun pisang yang dapat digunakan untuk membungkus makanan, yaitu: 1. Daun pisang raja, 2. Daun pisang batu 3. Daun pisang kepok.??

Beberapa jenis daun yang sering dipakai sebagai pembungkus makanan selain daun pisang, diantaranya adalah: daun waru, daun jati, daun mangkok, daun bambu, kulit pembungkus tongkol jagung, daun kabung, daun jelutuk, daun kelapa, daun nipah, pinang, daun simpur, daun celambek, daun jambu biji, daun jambu air, daun mengkuang, daun pandan, daun gayong, daun talas dan daun mengkaneng.??

Membungkus makanan menggunakan Daun Jati

Seperti penggunaan daun jati untuk pembungkus makanan, ternyata nasi akan hangat dalam waktu lebih lama jika dibungkus dengan daun jati. Pasalnya tekstur daun jati yang tebal dan lebar membuat kehangatan makanan bisa terjaga dengan lebih baik. Daun jati memiliki antibakteri dan antimikroba, serta mampu membungkus makanan berkuah tanpa takut bocor.?

Bahkan dalam Journal of Traditional and Complementary Medicine menyebutkan bahwa daun pandan memiliki efek sitotoksik, antimitotik, antiproliferatif dan apoptosis, yang baik untuk mencegah atau menghentikan pertumbuhan kanker.?

Beberapa penelitian menyebutkan daun yang digunakan untuk membungkus makanan memiliki lapisan yang cenderung lebih tebal dan berserat alami mampu menahan makanan dari panas dan menjaga suhu dari udara luar sehingga lebih tahan lama dan tidak cepat basi.?

Selain daun ada juga pembungkus makanan yang terbuat dari anyaman bambu yang disebut besek dan bongsang. Mungkin anak zaman modern sekarang sih sudah jarang atau bahkan tidak mengenal yang namanya besek dan bongsang sebagai wadah makanan.?

Besek merupakan keranjang ukuran sedang atau kecil yang terbuat dari bambu yang dianyam sehingga membentuk sebuah wadah. Disertai dengan penutup, besek umumnya digunakan untuk wadah makanan. Besek memiliki celah-celah kecil yang membuat udara dapat keluar masuk hingga membuat makanan tidak cepat basi.?

Besek untuk membungkus makanan/Kuliner.com

Besek, salah satu tradisi yang telah lama dikenal dalam masyarakat Hindu-Buddha di Nusantara. Masyarakat memanfaatkan pohon bambu dan mengolahnya dengan bijak.

Selain dari bambu, ada pula besek yang terbuat dari daun pandan. Sebelum digunakan untuk menganyam, pandan terlebih dahulu dipotong tipis-tipis. Setelah itu dijemur hingga kering, dan siap untuk dianyam hingga nantinya bisa digunakan untuk tempat menyimpan makanan. 

Bisa jadi banyak orang Indonesia di zaman modern ini yang malu atau gengsi menggunakan besek untuk menyimpan makanan karena dianggap norak, ga kekinian dan ga keren.?

Kearifan lokal yang diturunkan oleh leluhur bangsa ini tak sia-sia dalam menjaga kelestarian alam serta membawa dampak yang positif bagi lingkungan.?

Salut sebenarnya pada warga di pedesaan atau kota-kota kecil yang masih berkenan dan tetap konsisten membuat pembungkus makanan dari daun, besek maupun bongsang yang dibuat dengan bahan alami.

Mungkin inilah cara mereka mempersembahkan contoh suri teladan cara, sikap dan perilaku dalam melestarikan Lingkungan Hidup pada masyarakat modern yang lebih bangga dengan prinsip kekiniannya.??

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version