Panik? Seberapa sering kamu merasakan panik? Biasanya seseorang mulai merasakannya saat dia ditantang, keadaan tiba-tiba yang mengharuskan dirinya untuk maju, deadline yang belum selesai, salting gara-gara respon orang lain yang kita idolakan, ujian dadakan, dan lain-lain.
Taukah kamu, kalau serangan panik dan gangguan panik itu beda lho. Serangan panik bisa dialami sesekali dalam hidup, yang biasanya menghilang saat keadaan atau situasi pemicunya berakhir. Namun, jika serangan panik terjadi secara berulang dan untuk jangka waktu yang lama, itulah yang dinamakan gangguan panik.
Lalu apa saja ciri-ciri serangan panik?
- Berkeringat secara berlebihan
- Merasa gelisah atau berpikir secara irasional
- Mulut terasa kering
- Otot menjadi tegang
- Merasa sangat takut
- Gemetar
- Sesak napas
- Detak jantung meningkat
- Kram perut
- Nyeri dada
- Mual
- Pusing atau pingsan
Kalau kita cari tahu lebih dalam, sebenarnya bagaimana sih tubuh kita merespon serangan panik?
Jadi, saat seseorang mulai mengalami serangan panik, otak kita akan memerintahkan sistem saraf untuk menimbulkan respons melawan atau menghindar. Lalu, tubuh kemudian akan menghasilkan zat kimia yang disebut adrenalin, yang memicu peningkatan detak jantung, frekuensi napas, dan aliran darah ke otot.
Kondisi tersebut sebenarnya muncul dalam rangka mempersiapkan tubuh untuk melawan atau menghindar dari situasi tertekan.
Dari situlah mulai muncul gejala panik datang. Selanjutnya, faktor apa saja sih yang bisa meningkatkan risiko kita saat serangan panik datang?
- Stres.
- Perubahan suasana secara tiba-tiba, misalnya masuk ke lingkungan yang ramai dan penuh sesak.
- Faktor genetik atau memiliki keluarga dengan riwayat serangan panik.
- Mengalami trauma atau pengalaman yang membuat diri sangat tertekan.
- Konsumsi kafein, alkohol, dan NAPZA
Setelah kita tahu, bahwa mungkin kita atau rekan kita mengidap serangan panik, bagaimana cara untuk mengontrolnya?
- Hadapi pikiran negatif. Artinya, Ketika panic attack menyerang, maka secara tidak langsung diri kita dikuasai oleh pikiran-pikiran kita sendiri. Untuk dapat mengendalikan pemikiran negatif, kita perlu mengahadapinya yaitu dengan cara mengurai pemikiran-pemikiran negatif tersebut apakah memang benar atau hanya sebatas pemikiran kita saja.
- Berjalan kaki. Hal yang sederhana, namun sebenarnya banyak manfaat untuk diri sendiri. Saat berjalan kaki, ajak diri kita untuk diskusi, self-talk. Tekankan pada diri sendiri, bahwa panic attack tidak akan berlangsung selamanya, dan pasti akan menghilang.
- Berolahraga. Berolahraga dapat meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh yang efeknya dapat meredakan stres. Olahraga terbukti menjadi salah satu pengobatan panic attack dan gangguan kecemasan yang efektif.
- Ibadah. Ibadah sebagai sarana untuk mengenali diri kita dan emosi yang ada di dalamnya dengan penuh kesadaran (mindfull). Kunci supaya setelah mendapatkan stressor, jiwa bisa kembali kepada keseimbangan psikis yang nyaman adalah dengan ikhlas menerima takdir, sabar, tawakal, dan mensyukuri nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya apa adanya.
Menghadapi dan mengelola panic attack secara baik membutuhkan kerja keras dan proses yang panjang, jadi bersemangatlah! Dan jika ada teman kita yang menderitanya, berikanlah dukungan dan ketenangan agar dia tidak merasa terasingkan.