Tak dimungkiri revolusi industri 4.0 saat ini sudah merambah ke berbagai lini, salah satunya di sektor Pertanian.
Demi meningkatkan produktivitas pertanian, rupanya teknologi mempunyai peranan penting di dalamnya. Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian mulai melirik pemanfaatan teknologi guna meminimalisasi hambatan-hambatan yang dapat menurunkan hasil panen para petani.
Salah satu yang sekarang ini sedang dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Pemerapan Teknologi (BPPT) adalah Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Sebetulnya, TMC ini sudah dikembangkan BPPT sejak 1978, namun perlu diperluas penggunaannya ke sektor pertanian karena selama ini hanya sebatas untuk mitigasi dan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan.
Teknologi ini dapat mengondisikan cuaca berperilaku sesuai dengan kebutuhan di sektor pertanian, seperti meningkatkan curah hujan atau mempercepat terjadinya hujan. Hal itu bisa terjadi karena adanya proses penyemaian garam di awan.
Dengan demikian teknologi ini diharapkan mampu mengatasi persoalan kekeringan lahan pertanian saat musim kemarau. Pasalnya rekayasa cuaca ini dapat memantik hujan yang airnya dapat mengisi waduk. Begitu pun, peningkatan intensitas hujan di saat musim tanam.