Baru-baru ini sebuah studi menunjukkan temuan uap air pada atmosfer planet luar tata surya yang mirip Bumi.
Planet yang bernama K2-18b itupun memberikan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendapatkan wawasan tentang komposisi dan iklim planet layak huni.
Observasi ini dilakukan dengan menggunakan teleskop luar angkasa Hubble (HST) yang terdiri dari 8 kali transit pada 2016 hingga 2017.
HST berhasil menangkap cahaya bintang yang melewati atmoster K2-18b. Namun, teleskop tersebut hanya dapat mendeteksi gelombang yang berkaitan dengan air sehingga molekul lainnya tidak dapat diketahui.
Sebanyak lebih dari 4000 planet luar tata surya juga telah dideteksi namun para ilmuwan hingga kini belum mengetahui komposisinya.
uap air yang terdeteksi tersebut sangat menarik bagi para peneliti. Marena selain uap air, suhu udara di sana pun cocok untuk dihuni kehidupan.
Tapi perlu dicatat penemuan ini bukan berarti planet tersebut aman untuk dihuni oleh manusia. Sebab, selain jaraknya yang amat jauh, di sana ditemukan juga paparan radiasi yang amat tinggi. Menurut peneliti nyaris tak ada kehidupan yang dapat berkembang di sana.
Planet ini juga memiliki berat yang mencapai 8 kali massa Bumi dan masuk ke dalam salah satu dari ratusan super-Earth, atau planet berukuran besar.
Hingga rasanya tak ada manusia yang sanggup pergi ke sana. Sebab, cahayanya saja butuh waktu hingga satu abad untuk mencapai Bumi.
Alhasil penelitian ini tak membuat Bumi seolah tergantikan, justru para peneliti memiliki pertanyaan akhir terkait komposisi atmosfer yang tidak dimiliki planet manapun. Pertanyaan mendasar tersebut yakni apakah Bumi unik.