Nama Indra Sjafri menjadi salah satu pelatih lokal yang mampu memberikan prestasi untuk tim nasional (timnas) Indonesia. Namanya mulai meroket seusai berhasil membawa timnas Indonesia U-19 menorehkan gelar juara di ajang Asean Football Federation (AFF U-19) 2013, sekaligus membawa Garuda muda masuk ke putaran Piala Asia 2014. Tak hanya itu ia juga mampu meraih prestasi yang sama saat berkompetisi di ajang AFF U-22 di Filipina. Pencapaian yang Indra raih ini, tak bisa lepas dari pengorbanannya dalam mencari bibit-bibit muda berbakat di seluruh pelosok Tanah Air. Hal inilah yang membuat nama Indra Sjafri semakin dicintai oleh masyarakat Indonesia.
Ketika itu, pelatih asal Lubuk Nyiur, Sumatera Barat ini berhasil menjunggalkan perlawanan Vietnam di partai final dalam drama adu penalti, setelah bermain imbang 0-0 hingga perpanjangan waktu. Evan dimas dan kawan-kawan pun sukses membawa tim Indonesia menang dengan skor 7-6, sekaligus mengukuhkan gelar juara AFF U-19 untuk pertama kalinya sejak 22 tahun silam.
Keberhasilan Indra membawa Garuda Jaya (julukan skuad garuda muda) tersebut membuat mantan pemain sepak bola PSP padang ini kembali dipercaya untuk mengarsiteki Timnas U-19 ke kualifikasi Piala Asia 2014. Anak asuhannya itu tergabung di Grup G bersama Filipina, Laos, dan Korea Selatan. Dalam kualifikasi ini, garuda muda menuai hasil positif dengan menduduki posisi teratas Grup G. Hebatnya, punggawa muda Indonesia berhasil mengandaskan juara 12 kali Piala Asia U-19, Korea Selatan, dengan skor 3-2.
Namun disayangkan Garuda Jaya harus terseok-seok saat di putaran final Piala Asia. Indra Sjafri harus rela anak asuhnya hanya menjadi juru kunci pada putaran final Piala Asia tersebut. Padahal saat itu, PSSI menargetkan timnas muda asuhan Indra Sjafri bisa lolos ikut serta di Piala Dunia U-20.
Meski demikian, PSSI tak patah arah. Mereka tetap mempercayakan Indra Sjafri untuk menukangi Timnas muda. Namun kali ini Indra Sjafri ditantang untuk menukangi Timnas muda satu tingkat di atasnya, yaitu Timnas U-22. Tak disangka skuad garuda muda yang ketika itu diisi oleh Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan berhasil melaju sampai putaran Final. Di partai puncak ini, skuad asuhan Indra Sjafri harus bertemu dengan Thailand. Namun berkat tangan dingin pelatih 56 tahun, garuda muda berhasil menuntaskan perlawanan tim gajah putih. Sekaligus mengukuhkan gelar juara pertama Indonesia di ajang AFF U-22.
Tak dipungkiri torehan positif Indra selama menukangi timnas usia muda, tak bisa lepas dari pengorbanannya mencari bibit-bibit muda berbakat di seluruh pelosok Tanah Air. Sejak 2011 lebih dari 43 daerah Indra sambangi untuk mencari bibit terbaik. Hasilnya pun terbukti nyata, nama-nama seperti Evan Dimas, Muchlis Hadi, Paulo Okativianus Satianggang cukup bersinar.
Bahkan mereka menjadi bagian penting dalam skuad garuda muda. Kepedulian terhadap pemain muda inilah yang membuat nama Indra Sjafri dikenal luas dan dicintai masyarakat Indonesia.