Siapa sangka, toko ritel bernama Miniso rupanya bukan berasal dari Jepang lho, melainkan dari China. Banyak saat ini orang Indonesia yang tertipu dengan asal perusahaan tersebut. Namun hal itu sah-sah saja dalam dunia bisnis.
Miniso memang dengan sengaja menggunakan strategi marketingnya menyerupai toko ritel asal Jepang, sebut saja uniqlo dan Daiso. Hal ini didasari karena orang Indonesia lebih percaya produk yang berasal dari Jepang yang dikenal memiliki kualitas tinggi.
Peryataan di atas merupakan hasil survei yang dilakukan pada akhir Februari, 42,4 persen mengatakan mereka (responden) membeli merek Jepang dalam tiga bulan terakhir dan 31,6 persen menyebutkan merek dan produk tertentu. Namun sekitar seperempat dari merek dan produk yang disebutkan responden ternyata berasal dari negara lain.
Tak dipungkiri memang Miniso menjadi salah satu retel paling ekspansif di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan barang-barang murah untuk kebutuhan sehari-hari.
Perusahaan ini didirikan pada 2011 lalu dan pertama kali membuka gerai di Indonesia pada 2016. Nama Ye Goufu dan Miyake Junya menjadi sosok dibalik berdirinya Miniso ini.
Target pasar Miniso
Target pasar Miniso mengarah pada generasi millenial yang menggemari produk-produk lucu dan kekinian dengan harga yang relatif terjangkau.
Strategi Miniso
Mengusung konsep “Japan Like Branding” sebagai strategi, perusahaan asal China ini merasa bahwa demgan menggunakan image Jepang, konsumen akan tertarik dan lebih percaya untuk membeli produk di Miniso.