Sebagai salah satu kucing yang paling eksis di media sosial, keberadaan kucing berwarna oranye sudah kerap diidentikkan dengan sikap ?barbar? yang terkadang kocak tidak ketulungan. Jadi tidak heran kalau sebagian pecinta kucing sudah maklum dengan ulah aneh hewan satu ini.
Bahkan viral “Kocheng oren barbar” mulai dikaitkan dengan faktor biologisnya. Tidak sedikit orang yang percaya bahwa warna bulu dari kucing tersebut dapat mempengaruhi kepribadiannya.
Loh, memangnya warna bulu kucing berpengaruh terhadap sifatnya ya?
Karena lazim melihat aksi sangar kucing satu ini, banyak studi yang mengulas secara ilmiah untuk mengungkap relevansi warna bulu kucing dengan perilakunya.
Peneliti dari UC Berkeley telah melakukan survei terhadap 189 pemilik kucing. Hasilnya sangat mengejutkan, bahwa kucing oranye dianggap sebagai kucing yang ramah oleh para responden.
Selanjutnya, peneliti dari University of California Davis melakukan survei terhadap 1.274 pemilik kucing. Hasilnya, kucing yang paling agresif adalah kucing betina warna abu-abu-putih, hitam-putih atau oranye dan warna calico.
Penelitian mengenai kaitan antara warna bulu dan kepribadian kucing memang membutuhkan pengamatan lebih jauh. Kemudian, dari penelitian-penelitian tersebut tidak memberikan jawaban yang jelas mengenai hubungan warna kucing dan kepribadiannya.
Sebab kepribadian kucing sendiri sangat subjektif. Perilaku agresif atau ramahnya seekor kucing berbeda-beda menurut prespektif masing-masing orang.
Jadi, kepribadian kucing itu terbentuk dari berbagai macam faktor, bukan warna bulu saja. Maka itu, sama seperti manusia, kita tidak boleh menilai ?kocheng? hanya dari warna kulitnya saja.