Beberapa waktu lalu, viral sebuah video karya mahasiswa di media sosial. Video tersebut berisikan Man of Board (MOB) yang bertemakan kasus HAM di Indonesia. Video yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Semarang ini juga sudah di-repost oleh sejumlah akun di Twitter maupun Instagram.
Mengutip dari Kumparan, Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo 2018 Pryo Ihsan Aji menjelaskan, diperlukan waktu dua minggu untuk menyusun tema hingga koreografi yang melibatkan 4.420 mahasiswa baru. Aksi MOB ini juga masuk sebagai rangkaian kegiatan dari program Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2019 yang memang diperuntukkan untuk mahasiswa baru.
Gagasan HAM ini tidak lepas dari tema besar PBAK 2019 yang mengusung Eksplorasi Spirit Kemanusiaan Menuju Indonesia Berperadaban. Di sisi lain, pasca HUT Ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia, juga terdapat kasus kemanusiaan lain seperti rasisme. Terlepas dari hal tersebut, panitia MOB ingin menampilkan satu karya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang selalu mengangkat tema kebudayaan.
Total ada 27 gerakan atau koreografi MOB yang dilakukan pada Senin 19 Agustus 2019 lalu. Kasus HAM yang belum bertemu ujungnya mulai dari kasus kematian aktivis buruh Marsinah tahun 1993, Wiji Thukul tahun 1998, Munir tahun 2004, dan yang terakhir Salim Kancil tahun 2015, ditampilkan.
Sebenarnya, masih ada satu koreo lagi yakni kasus yang menimpa Novel Baswedan pada 2017. Namun, setelah muncul beberapa pertimbangan pihak DEMA mengurungkan niat.
Aksi MOB ini pun turut disambut baik oleh lihak rektorat UIN Semarang, pasalnya aksi kreatifitas ini bisa melambungkan almamater sehingga lebih dikenal masyarakat banyak, ini loh UIN Walisongo Semarang, pendidik mahasiswa berjiwa kemanusiaan tinggi.
