Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 segera dimulai. Pilkada ini merupakan pilkada dengan jumlah daerah terbanyak dalam sejarah pemilihan kepala daerah di Indonesia.
Sejumlah sosok ternama pun muncul
Mulai dari anak presiden, Gibran Rakabuming Raka hingga cucu proklamator, GPH Paundrakarna digadang-gadang masuk dalam bursa calon Wali Kota Solo pada pemilihan kepala daerah Solo 2020 mendatang.
Namun ada juga yang tak biasa. Dua ribu kilometer dari Kota Solo, tepatnya di Kabupaten Samosir, hiruk pikuk Pilkada juga mulai terasa.
Ada seorang mantan pemain sepak bola asal Spanyol yang mendaftar jadi bakal calon Bupati
Samosir periode mendatang, Carlos Melgares Varon, seorang pria berusia 55 tahun yang berasal dari Kota Granada, Spanyol.
Namun sejak 2008 silam, Carlos telah menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Kini, sebelas tahun kemudian, Carlos memberanikan diri mendaftar sebagai bakal calon kepala daerah di lokasi wisata super prioritas, Danau Toba.
Istri Carlos adalah putri asli Samosir. Saya bertanya padanya soal biaya politik. Ia mengaku pasrah.
Biaya bukan halangan
Sudah jadi rahasia umum bahwa biaya politik di Indonesia amatlah mahal.
Pimpinan KPK Laode Syarif pernah menyampaikan, biaya untuk maju sebagai bupati/walikota angkanya mencapai puluhan miliar. Sementara, untuk gubernur ratusan miliar.
Apa kata Carlos?
“Saya enggak lihat dari situ. Saya maju dengan berapa pun biaya yang saya punya. Kalau ada yang mau bantu, tidak boleh ada paksaan di kemudian hari, saya mau bangun Samosir, hanya itu!” ungkap Carlos tegas.
“Saya sudah WNI dan saya cinta negeri ini. Jika diperbolehkan, saat mati nanti saya ingin dimakamkan di tanah Samosir!” Kata Carlos.