Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2020 ini terasa berbeda. Pasalnya di tengah pandemi virus corona (Covid-19), membuat proses pembelajaran secara langsung tidak bisa dilakukan. Alhasil belajar jarak jauh atau belajar mandiri di rumah menjadi solusi mencegah penyebaran Covid-19.
Meski demikian, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Prof. Unifah Rosyidi menilai, perubahan proses pembelajaran tersebut akan menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi pendidikan Indonesia.
“Pasca pandemi ini, pendidikan kita akan memasuki situasi normal baru. Di mana pola pengajaran sebelumnya tidak akan lagi mendominasi dalam praktek pendidikan,” ujarnya.
Tak dipungkiri, kata dia, ke depannya pendidikan Indonesia akan dipaksa menggunakan teknologi dalam implementasinya.
Namun dirinya menilai kesiapan dari infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) menjadi hambatan, lantaran penyalurannya yang belum merata.
Melihat hal ini, Ketua Umum PGRI menyarankan agar pemerintah berani membuat cetak biru pendidikan pasca pandemi Covid-19.
“itu penting karena dalam cetak biru memberikan pemahaman tujuan yang ingin dicapai terkait pendidikan di masa depan yang mampu mengantisipasi perubahan zaman,” kata wanita tersebut.
Kendati demikian, dalam momentum Hardiknas ini ia berharap, kedepannya pendidikan Indonesia bisa lebih maju, bermutu, dan merata.
“Sehingga dengan kemajuan di bidang pendidikan tersebut akan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang berbudaya, responsif terhadap perubahan, dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” tutup Prof. Unifah Rosyidi dalam wawancara, pada Minggu (3/4) siang.