Bekasi – Duta Damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Provinsi Jakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam menyebarkan pesan perdamaian melalui kegiatan “Goes to School” yang dilaksanakan di Aula SMPIT Nur Hikmah, pada Selasa (7/1/2025). Kali ini Duta Damai Jakarta hadir untuk mengisi seminar anti-bullying bertema “No Bully, Be Happy, Say No to Bullying”.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya bullying dan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan damai. Seminar ini menghadirkan dua pembicara utama, yakni Koordinator Duta Damai Jakarta, Silvi Dwi Yanti, S.Pd dan Wakil Koordinator, Adi Rahzalafna, S.Ag, yang membawakan materi dengan pendekatan interaktif dan komunikatif.

Wakil Koordinator Duta Damai Jakarta, Adi Rahzalafna, S.Ag dalam pemaparannya menjelaskan mengenai bahaya hingga dampak negatif bullying, baik secara fisik maupun emosional. Menurutnya bullying merupakan tindakan yang mampu membuat seseorang merasa takut, tidak berdaya, dan kehilangan percaya diri.
“Bullying bukan hanya menyakiti tubuh seseorang, tetapi juga meninggalkan luka di hati yang sulit sembuh. Hal ini dilakukan para pelaku dengan cara mengintimidasi, merendahkan, bahkan menganiaya korban,” ungkap Adi.
Sebab itu, dirinya mendorong siswa-siswi SMPIT Nur Hikmah untuk berani melawan bullying dan menekankan pentingnya sikap saling menghormati sebagai langkah awal menciptakan lingkungan damai.
“Jika kita semua belajar menghargai perbedaan dan menjunjung kebersamaan, bullying tidak akan memiliki ruang untuk berkembang,” tambahnya.
Selain membahas tema anti-bullying, kegiatan ini turut memperkenalkan Duta Damai Jakarta sebagai sebuah komunitas yang berkomitmen dalam menyebarkan nilai-nilai perdamaian.

Koordinator Duta Damai Jakarta, Silvi Dwi Yanti, S.Pd menjelaskan bahwa Duta Damai Jakarta dibentuk pada tahun 2016 dengan misi mencegah radikalisme melalui kampanye kreatif dan edukasi.
“Kami tidak hanya hadir di dunia digital, tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk menyuarakan pesan perdamaian kepada generasi muda,” tutur Silvi.
Silvi menambahkan bahwa kehadiran Duta Damai di sekolah-sekolah adalah upaya nyata untuk menjangkau siswa secara langsung. “Kami ingin generasi muda mengenal komunitas ini sebagai tempat belajar dan berbagi tentang pentingnya hidup damai,” ujarnya.
Pada pelaksanaannya, kegiatan ini melibatkan sesi diskusi dan tanya jawab, memberikan ruang bagi siswa untuk belajar lebih dalam terkait bahaya bullying. Respon positif terlihat dari antusiasme para peserta yang aktif berpartisipasi sepanjang acara.
Kepala Sekolah SMPIT Nur Hikmah, Ustadz Agusriwarman, S.E, memberikan apresiasi atas keterlibatan Duta Damai Jakarta dalam menyukseskan seminar anti-bullying tersebut. Ia berharap dengan dilaksanakannya seminar ini, siswa-siswi SMP Nur Hikmah dapat memahami pentingnya hidup berdampingan secara rukun dan damai.
“Seminar ini sangat membantu para siswa memahami pentingnya hidup berdampingan secara damai. Kami berharap nilai-nilai yang disampaikan hari ini bisa diterapkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sebagai penutup, para siswa dan guru membuat deklarasi anti-bullying. Deklarasi ini menjadi simbol komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari segala bentuk perundungan atau bullying.
Sebagai informasi, kegiatan “Goes to School” di SMPIT Nur Hikmah merupakan bagian dari rangkaian program Duta Damai Jakarta yang akan dilaksanakan di berbagai sekolah di Jakarta dan sekitarnya. Program ini diharapkan dapat terus mengedukasi generasi muda tentang pentingnya perdamaian dan sikap toleransi.