BerandaTeknologiHiburanDampak Buruk Bungkus Daging Kurban Dengan Kantong Plastik Dapat Memicu Kanker

Dampak Buruk Bungkus Daging Kurban Dengan Kantong Plastik Dapat Memicu Kanker

Hari ini umat muslim Indonesia sedang merayakan hari raya Iduladha. Di hari raya ini, orang-orang yang sudah mampu akan berkurban dengan menyembelih hewan, seperti sapi dan domba, untuk kemudian dibagikan ke yang membutuhkan.

Biasanya, daging kurban nantinya akan dikelola oleh panitia kurban, untuk kemudian dibagikan dalam kemasan kantong kresek. Kondisi yang sudah cukup lama dilakukan ini terjadi, karena penggunaan kantong kresek dinilai jauh lebih praktis.

Walau terkesan simple, faktanya penggunaan kantong kresek memiliki dampak negatif. Selain burukuntuk lingkungan, kantong daging hewan kurban dalam kantong kresek juga dapat memicu kanker.

Hal ini pun dijelaskan oleh salah satu Peneliti Bioplastik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian Kimia, Muhammad Ghozali. MT, dirinya menyebutkan jika setiap produk kantong plastik mengandung bahan pelentur. Nah, bahan pelentur inilah yang berbahaya karena terdapat zat karsinogen yang pemicu kanker.

Kendati demikian, jika dibandingkan dengan bahan lainnya, kresek hitam yang biasanya terlihat lebih butek, teksturnya kasar dan berbau tidak sedap jauh lebih berbahaya ketimbang kresek warna lainnya yang terlihat lebih cerah.

Hal ini pun ada alasannya yakni, pada dasarnya setiap plastik berwarna bening. Namun, khusus untuk kresek hitam, produk ini sudah mengalami proses daur ulang hingga 4-5 kali. Hal inilah yang menyebabkan warnanya jadi terlihat hitam, kasar dan berbau busuk. Umumnya, kresek hitam butek ini harganya lebih murah.

Selain itu, kebanyakan kantong kresek hitam berbahan HDPE (High Density Polyethylene), salah satu bahan yang cukup berbahaya bagi kesehatan. Bahkan bahan ini tak dianjurkan bersentuhan langsung dengan makanan, dan hanya boleh dijadikan sebagai pembungkus luar saja.

Dampak dari penggunaan kantong plastik pun ditanggapi serius oleh beberapa kepala daerah di Indonesia. Setelah Jakarta, kini beberapa daerah lainnya mulai memberlakukan aturan pembagian daging yang sama. Misalnya Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, yang langsung mengeluarkan surat edaran terkait himbauan untuk tidak menggunakan kantong kresek berwarna.

Ia menyarankan kepada para pengurus DKM, maupun panitia kurban, untuk menggunakan daun jati atau daun pisang sebagai bungkus daging kurban. Alasannya, daun jati dan daun pisang lebih aman, dan tersedia cukup banyak di Ciamis.

Hal yang sama dilakukan Pemkot Palangka Raya dan Sukabumi, yang melarang penggunaan kantong kresek sebagai bungkus daging kurban dengan alasan kantong kresek diragukan kebersihan dan keamanannya.

Maka dari itu sebagai solusi pengganti plastik, ada banyak jenis daun yang cukup potensial bisa digunakan sebagai bungkus daging kurban, dan sumbernya cukup melimpah di Indonesia, misalnya daun pisang, daun jati, daun pepaya, daun talas, anyaman daun kelapa hingga daun pandan.

Tentunya selain lebih sehat dan ramah lingkungan, penggunaan daun pun memiliki khasiat yang lebih baik, misalnya daun pepaya yang dapat membuat daging lebih empuk dan membuat aroma daging kambing lebih bersahabat, daun pisang yang kaya antioksidan dan lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Must Read