Siapa yang tak menyangka, sosok Reynhard Sinaga, mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Inggris rupanya terbukti melakukan pemerkosaan setidaknya terhadap 48 pria. Hal tersebut kemudian membuat dirinya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Dia bahkan diyakini melakukan kekerasan seksual kepada lebih dari 190 pria. Reynhard pun menjadi perbincangan di media sosial dan dianggap sebagai predator seks yang berbahaya.
Menurut Seksolog Zoya Amirin, bahwa predator seks itu bermacam-macam jenisnya. Kata dia, seksual predator biasanya tidak pilih-pilih korbannya, baik laki-laki, perempuan, anak-anak, bahkan binatang pun disikat oleh pelakunya.
Sedangkan untuk gejalanya yang ditunjukkan oleh Reyhnard kemungkinan memiliki gangguan perilaku seksual dari gejala parafilia yang tidak spesifik.
“Jadi dia memiliki indikasi penyimpangan perilaku seksual yang namanya necrophilia, yaitu individu yang merasa terangsang jika berhubungan seks dengan mayat, orang yang dalam keadaan koma, atau orang-orang yang tidak berdaya,” jelasnya.
Awalnya, Necrophilia classic hanya terjadi pada mayat, tapi berkembang juga pada korban yang sedang koma atau tidak sadar.
“Kalau saya sebagai Clinician mendiagnosa sebagai Unspecified Paraphilic Disorder karena gejala yang dimiliki pelaku ada presentasi dari other specified Paraphilic Disorder yaitu Necrophilia namun belum sepenuhnya memenuhi kriteria tersebut,” terangnya mengutip dari indozone.
Sementara itu, dalam melakukan aksinya, Reynhard Sinaga diketahui mengajak korban ke apartemennya. Kemudian ia memasukkan obat GHB (gamma-hydroxybutyrate) ke dalam minuman untuk membius korbannya. Saat korban tak sadarkan diri, ia kemudian memperkosanya.
Menurut Zoya Amirin, pada orang-orang dengan gangguan perilaku seksual parafilia, meski tidak spesifik, biasanya memiliki gangguan dari masa kecil.