Siapa di antara kamu yang pernah mengalami tindihan saat tidur? Pasti tak sedikit dari kita yang menganggap gejala tindihan ini sebagai faktor mistis yang menyerang siapapun saat tidur kita dalam keadaan tak bersuci. Namun ternyata ini semua ada penjelasan ilmiahnya loh.
Sebuah penelitian di University of Toronto menemukan bahwa tindihan atau sleep paralysis terjadi karena perubahan kimiawi di otak. Perubahan inilah yang menyebabkan saraf-saraf yang menggerakkan tubuh lumpuh untuk sementara. Senyawa yang terlibat dalam kelumpuhan saraf-saraf tersebut ada 2, yakni glycine dan GABA (gamma-aminobutyric acid).
Nah, ketika saat tidur kita memasuki fase REM (Rapid Eye Movement), keduanya bergantian menduduki neurotransmitter dan membuat komunikasi saraf terhenti. Walaupun mekanisme secara pastinya belum diketahui, namun yang pasti keberadaan kedua senyawa ini sudah terbukti menyebabkan kelumpuhan saat tiba-tiba bangun tengah malam. Jadi bukan karena ditindih hantu, sebab kelumpuhan itu terjadi di otak bukan di alat gerak tubuh.
Fase tersebut umunya terjadi ketika tidur malam memasuki menit ke 90, lalu berlangsung hampir sepanjang malam. Pada fase REM ini, otak sangat aktif sehingga bisa memunculkan mimpi, menyebabkan orang bisa bicara saat tidur, atau bahkan berjalan dan berhubungan seks tanpa disadari.
Ketika terjadi tindihan atau sleep paralysis, aktivitas otak selama fase REM sebenarnya tetap tinggi. Namun, otot-otot tubuh yang harus digerakkan secara sadar tidak bisa merespons perintah dari otak karena jalur komunikasi melalui saraf dilumpuhkan sementara selama diduduki senyawa-senyawa pemicu tindihan.
Para ilmuan pun berharap, dengan temuan ini bisa membantu cara mengatasi berbagai gangguan tidur yang terjadi selama fase REM atau disebut sebagai REM Behavior Disorder. Gangguan ini, antara lain mencakup ngelindur atau bicara dalam tidur serta berjalan saat tidur. Ternyata untuk mengatasi tindihan ini sangat mudah, begini cara yang perlu dilakukan saat terjadi ketindihan.
1. Jangan melawannya dan tetap rileks
Jika kamu merasa seperti tertindih dan tak bisa bergerak, perlu diingat janganlah kamu terlalu kuat untuk melawannya. Karena hal itu akan menambah parah apa yang kamu alami saat terserang sleep paralysis. Mengontrol rasa takutmu adalah menjadi hal terpenting yang harus kamu lakukan di saat-saat seperti itu.
Cobalah kamu untuk rileks dan jangan panik. Sugestikan dirimu dengan mengatakan bahwa ini hanya serangan sleep paralysis dan kamu akan baik-baik saja. Seandainya kamu merasa dadamu seperti tertekan, selama kamu bisa menghadapinya, just ?go with? dan jangan melawannya.
2. Fokus pada pernapasanmu
Ini adalah cara paling mudah dalam menghadapi sleep paralysis. Dengan mengatur napas, kamu bisa mengatasi beberapa masalah sekaligus. Pertama, kamu jadi bisa mengurangi rasa sakit yang menimpa dadamu. Selain itu, bernapas dengan baik juga bisa mengatasi rasa takutmu, yang biasanya kamu rasakan saat sleep paralysis menyerang.
Kamu harus usahakan untuk mengatur napasmu di rate yang normal dan hembuskan dengan bebas sehingga paru-parumu bisa bekerja dengan baik lagi. Pastikan kamu juga bisa bernapas dengan lega, tanpa ada halangan. Teknik ini setidaknya tidak akan memperparah sleep paralysis-mu dan bisa membuatmu terbangun tanpa masalah.
3. Gerakan Jari Kakimu dan Kepalkan Tangan
Cara lain yang bisa dilakukan adalah mencoba untuk menggerakan jari tangan atau jari kaki. Di banyak kasus, cara ini bisa mengatasi peristiwa ?ketindihan? tersebut dan ini merupakan variasi dari metode menggerakan jari kaki. Cobalah untuk mengepalkan tanganmu, kemudian lepaskan. Lakukan hal ini selama beberapa kali.