BerandaInformasiToxic positivity: Niat Hati Baik Justru Berujung Bahaya

Toxic positivity: Niat Hati Baik Justru Berujung Bahaya

Perlu diketahui bahwa kesehatan mental sangatlah penting, sebab hal tersebut dapat mempengaruhi aspek kehidupan kita sehari-hari. Kenapa begitu? Karena kesehatan mental merupakan kemampuan dari seseorang untuk menikmati hidup.

Oleh sebab itu, untuk mencapai keseimbangan antara aktivitas kehidupan dan upaya untuk mencapai ketahanan psikologis dibutuhkan kesehatan, tak hanya sehat raga, tetapi juga mental itu sendiri.

Sebelum itu, pasti di antara kita pernah mendengar atau mengenal istilah toxic people. Namun tahukah kamu, kalau saat ini ada istilah yang disebut toxic positivity. Istilah ini pun banyak diperbincangkan oleh warganet. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud toxic positivity itu?

Psikolog klinis dari Personal Growth Veronica Adesla mengatakan bahwa istilah toxic positivity menggambarkan kata-kata dan dorongan agar orang lain berpikir positif yang justru berdampak buruk pada orang yang disampaikan tersebut.

Kenapa berdampak buruk? Hal ini lantaran penyampaian yang tidak memperhatikan situasi kondisi dan karakter kepribadian orang yang disampaikan.

Berikut Navipos telah rangkumkan contoh kata-kata positif yang bisa berubah menjadi toxic positivity.

Contoh kata-kata positif menjadi toxic

1. positivity”Bersyukur aja dulu, masih untung kamu dapat ini”

2. “gue pernah dapet yang lebih parah”

3. “udah ambil hikmahnya aja”

4. “lo jangan begitu. Sekarang coba liat sekitar lo masih banyak yang lebih parah dari lo”

5. “Makanya perbanyak amal”

6. “udah jangan cengeng, be positive okey!”

7. “kenapa sih ngeluh terus?”

8. “gue mgerasa kurang nyaman”

9. “sebenernya ngga salah ngajak bersyukur, tapi kok rasanya kaya lagi dipaksa gitu ya”

10. “kok masalahku malah dibanding-bandingin”

Bagaimana ada yang pernah mengalami hal yang sama?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Must Read