BerandaUmumIni Dia Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2021

Ini Dia Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2021

Setiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Dan bertepatan dengan Hari Pahlawan, Presiden Joko Widodo memberikan gelar pahlawan nasional kepada empat tokoh. Keputusan pemberiangelar tersebut dituangakn dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 109 dan 110 TK Tahun 2021 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional dan Tanda Kehormatan Bintang Jasa. Lalu, siapa saja yang mendapatkan gelar pahlawan nasional, berikut penjelasannya.

  • Usmar Isamil
Sumber: Kompas.com

Dilansir dari laman Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Usmar Ismail dikenal sebagai pelopor drama modern di Indonesia dan juga Bapak Film Indonesia. Ia lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada tanggal 20 Maret 1921.   Film-film yang pernah disutradarai oleh Usmar Ismail yaitu, Darah dan Doa (1950), Enam Jam di Yogya (1951), Dosa Tak Berampun (1951), Krisis (1953), Kafedo (1953) Lewat Jam Malam (1954), Tiga Dara (1955), dan Pejuang (1960).

  • Tombolotutu
Sumber: FKIIP UNTAD

Tombolotutu adalah raja di Kabupaten Paragi Moutong, Sulawesi Tengah. Dalam lama Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dijelaskan wacana untuk menjadikan Tombolotutu sebagai pahwalan nasional telah disuarakan sejak 1990-an. Kisah heroik yang ditunjukan Tombolotutu saat melawan Belanda salah satunya, ketika Pemerintah Belanda menurunkan Pasukan Marsose untuk memberantas Perlawanan Tombolotutu. Marsose adalah pasukan khusus atau pasukan elit Belanda yang pernah diturunkan saat perang Diponegoro dan perang Aceh. Kala itu pasukan Marsose yang diturunkan untuk menumpas perlawanan Tombolotutu kurang lebih berjumlah 170 pasukan.

  • Sultan Aji Muhammad Idris
Sumber: Diskominfo Kaltim

Sultan Aji Muhammad Idris adalah Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang memerintah mulai tahun 1735 hingga tahun 1778. Sultan Aji Muhammad Idris adalah sultan pertama yang menggunakan nama Islam sejak masuknya agama Islam di Kesultanan Kutai Kartanegara pada abad ke-17. Dilansir dari kompas.com, Sultan Aji Muhammad Idris adalah cucu menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng yang berangkat ke Tanah Wajo, Sulawesi Selatan. Di Wajo, Sultan Aji Muhammad Idris terlibat dalam penggempuran VOC. Namun, Sultan Aji Muhammad Idris gugur di medan perang. Gugurnya Sultan Aji Muhammad Idris membuat pemerintahan kesultananan kosong. Untuk mengisi roda pemerintahan, kesultanan kemudian dikelola sementara oleh Dewan Perwalian.

  • Raden Aria Wangsakara
Sumber: : Buku Aria Wangsakara Tangerang (Via WIKIMEDIA COMMONS)

Raden Aria Wangsakara dikenal sebagai pendiri Tangerang dan seorang ulama. Dilansir dari kompas.com, ia merupakan keturunan Raja Sumedang Larang, Sultan Syarif Abdulrohman. Bersama dua kerabatnya, yakni Aria Santika dan Aria Yuda Negara, Aria Wangsakara lari ke Tangerang karena tidak setuju dengan saudara kandungnya yang berpihak kepada VOC. Aria Wangsakara yang pernah didapuk sebagai penasihat Kerajaan Mataram menyebarkan ajaran Islam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Must Read