Kota tepi pantai Bodrum di Turki berhasil menghipnotis banyak wisatawan yang datang untuk berlibur. Bagaimana tidak, suguhan pemandangan nan elok, kuliner yang khas, laut berwarna biru dan peninggalan sejarah yang terjaga baik membuat tempat ini pun cukup recommended untuk dikunjungi.
Menurut sejarah, Bodrum yang awalnya memiliki nama kuno Halikarnassus ini didirikan oleh bangsa Dorian pada 484 SM, regio ini sempat berada dibawah pemerintahan bangsa Persia, Roman, Byzantium dan Ottoman, di mana Halikarnassus pun berubah nama menjadi “Bodrum” seperti yang kita kenal sekarang.
Tempat ini mulai dikenal khususnya turis Eropa sejak tahun 1960. Ketika itu Bodrum hanya desa nelayan. Kemudian berkat buku berjudul ‘The Fisherman of Hallikarnassus’ yang ditulis oleh penulis dan sejarawan asal Turki bernama Cevat Sekir, turis mulai mengenal dan datang ke Bodrum.
Salah satu bukti sejarah di Bodrum sendiri bisa lihat salah satunya adalah Bodrum Kalesi atau Kastil St. Peter. Kastil yang telah ada sejak tahun 1402 ini menjadi ikon Bodrum yang paling terkenal, dan bisa dilihat dari berbagai arah di Bodrum. Bahkan benteng ini berfungsi sebagai Museum Arkeologi Bawah Air.
Adapun amphitheatre kuno yang diberi nama The Bodrum Amphitheatre, dan merupakan salah satu peninggalan Halikarnassus kuno yang masih terawat dengan baik. Dibangun sekitar 4 SM di bawah kekuasaan Raja Mausolus, dan pada kekuasaan Romawi Kuno, amphitheatre ini diperbesar dan diperkaya.
Selain itu, ada juga Mausoleum of Halicarnassus yang masuk dalam daftar ” 7 World Wonders of The Ancient World ” bersamaan dengan piramid Giza.
Sejarahnya, Mausoleum atau Mausolus adalah seorang penguasa di kota kuno Halicarnassus, di mana kota tersebut kita kenal sekarang sebagai kota Bodrum di Turki.
Makam ini selesai dibangun tahun 351 SM atas perintah istri Mausolus, Artemisia, yang sangat kehilangan dirinya, sehingga Artemisia ingin membuat tempat peristirahatan terakhir yang layak untuk Raja Agung Mausolus, dengan cara ini ia mengabadikan cinta mereka.
Artemisia pun mengundang arsitek dari Yunani, Satyro dan Pytheos, juga para pemahat paling hebat pada jamannya untuk membuat makam tersebut.
Bangunan makam ini konon sangat megah, memiliki tinggi 135 kaki terletak di atas bukit, dengan gaya bangunan dari 3 budaya yang berbeda yaitu Yunani, Lycian dan Mesir kuno.
Karena struktur bangunannya, makam ini menjadi inspirasi bagi arsitektur bangunan di jaman-jaman sesudahnya, dan kata “Mausoleum” pun sampai sekarang digunakan sebagai arti kata kompleks makam yang mewah dan megah yang dibuat oleh manusia.
Salah satu mausoleum yang sangat terkenal di dunia adalah Taj Mahal di India yang merupakan makam dari Mumtaz Mahal, istri kesayangan Shah Jahan.
Untuk harga tiketnya pun tak terlalu mahal. Dengan letaknya yang sekitar 700 kilometer dari Istanbul, untuk menghemat waktu tersedia penerbangan domestik dari Istanbul ke bandara Bodrum, harga tiket sektiar, 80 Lira atau sekitar Rp.280.000 dengan durasi penerbangan kurang dari 1 jam.