BerandaTeknologiHiburanMengapa Tidur Saat Pesawat Lepas Landas Sebaiknya Jangan Dilakukan?

Mengapa Tidur Saat Pesawat Lepas Landas Sebaiknya Jangan Dilakukan?

Bagi sebagian orang saat menaiki kendaraan umum, mereka pasti memilih untuk tidur dan terbangun saat sudah sampai. Alasannya adalah untuk mengusir rasa bosan dan merupakan salah satu cara efektif untuk membunuh waktu.

Cara ini kerap dilakukan setiap berpergian menggunakan transportasi umum, salah satunya adalah pesawat terbang. Selain untuk menghindari kebosanan, konon katanya banyak orang memanfaatkan tidur agar terhindar dari mabuk kendaraan. Tapi sayang, untuk pesawat terbang kegiatan ini sebaiknya dihindari, apalagi saat lepas landas dan menjelang pendaratan.

Baru-baru ini akun Instagram resmi Angkasa Pura, memberikan informasi terkait larangan tidur di 2 waktu bagi penumpang pesawat, yakni saat lepas landas dan menjelang pendaratan. Hal ini sekaligus memberikan penjelasan kenapa beberapa pramugari kerap membangunkan kamu di 2 waktu tersebut.

Dalam akun instagramnya itu menjelaskan saat lepas landas dan mendarat, dalam kabin pesawat akan terjadi pergantian tekanan udara yang signifikan. Kondisi ini justru akan berdampak terhadap pendengaran.

Hal itu berbeda ketika dalam kondisi terjaga, telinga akan menyesuaikan pada perubahan tekanan udara secara alami. Namun disayangkan, kondisi tersebut tidak akan terjadi saat kamu tertidur, telinga tidak akan mampu menyesuaikan tekanan udara secara maksimal.

Lalu dampaknya pun akan buruk bagi pendengaran, salah satu masalah yang sering terjadi adalah telinga yang terasa mendengung, terasa sangat sakit hingga menyebabkan sakit kepala. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai tuba eustachius.

Biasanya disebabkan oleh tersumbatnya saluran tuba yang ada di telinga. Saluran tuba merupakan saluran yang berada di bagian telinga tengah hingga belakang hidung, dan berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara di telinga tengah dengan tekanan udara di luar telinga.

Lalu, bagaimana cara kita untuk mencegah Tuba Eustachius?

1. Melakukan gerakan mengunyah

Hal ini penting dilakukan, sebab ketika mengunyah saluran tuba secara otomatis akan membuka dan menutup, sehingga proses penyesuaian udara antara di dalam telinga dan di luar akan berjalan lebih cepat, sehingga rasa nyeri pada telinga akibat perubahan tekanan udara yang cukup ekstrim ini bisa dihindari.

2. Meniup telinga dari dalam

Metode meniup telinga dari dalam dinilai efektif. Kamu cukup tutup mulut dan hidung kamu, kemudian lakukan gerakan meniup hingga kamu merasakan ada tekanan pada telinga. Lakukan secara perlahan dan hati-hati saat melakukan tekanan, jangan terlalu keras.

3. Mengonsumsi obat-obatan sebelum naik pesawat

Jika sedang menderita flu, sebaiknya kamu bawa obat tetes hidung atau obat untuk mengatasi hidung tersumbat, lalu gunakan obat tersebut sebelum kamu naik pesawat. Hal ini berguna untuk mencegah penyumbatan, dan membuka saluran tuba.

Kalau kamu melakukan perjalanan panjang, dengan durasi di atas 8 jam, pengulangan konsumsi obat tersebut bisa dilakukan. Tapi ingat, sebelum melakukan itu sebaiknya kamu konsultasikan dulu dengan dokter, terutama terkait dosis dan rekomendasi apakah kamu boleh ?terbang? atau tidak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Must Read