Aksi bom bunuh diri dan penembakan di Mabes Polri yang terjadi beberapa waktu lalu, membuktikan bahwa terorisme masih kerap terjadi di sekeliling kita. Tak lain tersangka dan yang menjadi sasaran empuk dari aksi ini ialah seorang pemuda. Pemuda atau generasi milenial adalah agen perubahan, alangkah baiknya kita mencegah aksi terorisme dengan lima cara berikut:
1.Perkaya wawasan keagamaan
Agama merupakan hal yang paling mendasar untuk menjadi acuan dan pondasi dalam perbuatan kebaikan. Di setiap ajaran agama pun mengandung nilai-nilai yang menciptakan perdamaian. Jika terdapat ajaran agama yang membuat diri kita keliru, jangan ragu untuk tanyakan dengan seorang guru!
2. Memperluas jaringan
Memperluas jaringan di sini berarti kita harus memiliki teman yang berbeda latar belakang, agar kita mengetahui keberagaman yang terdapat dalam negeri ini. Hal ini juga melatih diri supaya tidak menjadi pribadi yang judgemental dan menghargai setiap perbedaan. Bukankah, Indonesia negara yang memiliki keberagaman budaya?
3. Mencintai NKRI
Tanamkan dalam diri rasa kecintaan terhadap NKRI. Hal tersebut membuat kita mencintai setiap keberagaman, keunikan, dan perbedaan yang dimiliki negeri ini.
4. Menggunakan media dengan bijak
Penggunaan media saat ini memang sudah menjadi hal wajib bagi semua kalangan. Namun, tidak banyak yang menggunakannya dengan bijak. Hal inilah yang menjadi peluang bagi pelaku teror untuk menyebarkan konten kebencian, ketakutan, hingga hoaks. Maka dari itu, jangan sampai kita terpancing! Alangkah baiknya, sebagai pemuda kita turut andil dalam gerakan kampanye perdamaian.
5. Laporkan hal yang mencurigakan
Jangan takut untuk melaporkan kepada pihak yang berwenang. Apabila menemukan gejala kecil yang mengarah pada tindakan terorisme, maka kita yang mengetahuinya dapat mengambil peran untuk menghentikan tujuan para terorisme!
Yuk, sebagai anak muda yang bijak mari sebarkan hal positif yang menciptakan perdamaian bagi bangsa ini!
