Garuda Indonesia (GIAA) mengisyaratkan bahwa pihaknya belum mempertimbangkan untuk menurunkan harga tiket pesawat. Hal ini dinilai harga tiket pesawat sudah murah, bahkan lebih murah dari tarif ojek online.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia, Fuad Rizal mengatakan, tarif rata-rata per kilometer pesawat saat ini adalah Rp 2.500 per penumpang. Sedangkan tarif ojek online per kilometernya saat ini Rp 2.600.
“memang secara industri tarif penerbangan di Indonesia sudah sangat murah,” ujar Fuad menukil dari katadata.co.id.
Adapun transportasi umum dengan Tarif Batas Atas (TBA) lebih rendah dari pesawat, yaitu Mass Rapid Transit (MRT) sebesar Rp 1.000 per km setiap penumpang.
Fuad pun menegaskan, kenaikan harga tiket pesawat beberapa tahun ini perlu dilakukan agar industri maskapai penerbangan dalam negeri lebih sehat.
“Pada periode 2016 dan 2017, rata-rata tiket Garuda dijual sebesar 60% dari TBA. Sedangkan tahun ini, rata-rata tarif tiket Garuda sebesar 85% dari TBA,” ujarnya.
Sementara di sisi lain, harga tiket pesawat anak usahanya, seperti Citilink Indonesia, yang notabene melayani penerbangan low cost carrier tercatat sebesar 30% dari TBA pada periode 2016 dan 2017. Sedangkan tahun ini, harganya 70% dari TBA.
Menilai hal tersebut, menurut Fuad, kondisi industri penerbangan saat ini lebih sehat dibandingkan periode sebelumnya. Meski, jumlah penumpang tak setinggi saat harga tiket pesawat lebih murah dulu.
Sebab itu, kata Fuad, dengan adanya fenomena kenaikan tiket ini, telah sesuai dengan tarif transportasi pesawat sesungguhnya. “Ya ini denga new normal ini adalah tarif yang sebenarnya,” katanya.
